Kamis, 15 Oktober 2015

KPK Lantik Tiga Deputi Baru



JAKARTA – wartraekspres.com - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki melantik tiga pejabat struktural baru setingkat deputi, yakni Deputi Penindakan, Deputi Pencegahan, serta Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat (PIPM) pada Kamis (15/10) di Gedung KPK, Jakarta. 
Upacara pelantikan tersebut disaksikan empat komisioner KPK lainnya; Adnan Pandu Praja, Indriyanto Seno Adji, Johan Budi SP, dan Zulkarnain, serta Menkopolhukam Luhut B. Pandjaitan dan Jaksa Agung M. Prasetyo.
Tiga deputi baru itu antara lain Deputi Bidang Penindakan yang dijabat oleh Irjen Pol. Drs. Heru Winarko, SH, Deputi Bidang Pencegahan yang dijabat oleh Dr. Pahala Nainggolan, Ak, serta Deputi Bidang PIPM yang dijabat Ranu Mihardja, SH, M.Hum.
Dalam sambutannya, Ketua Sementara KPK Taufiequrachman Ruki berpesan agar para pejabat mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, menjunjung tinggi profesionalisme dan mengedepankan objektivitas.
“Harapan yang tinggi ditujukan kepada saudara bertiga. Semua mata mengarah kepada kita untuk segera menyelesaikan tunggakan kasus-kasus besar yang melibatkan orang-orang besar yang kerap dianggap tak tersentuh hukum. Ini pertaruhan kita bersama, dan saudara berada di garda depan upaya ini,” katanya.
Selain itu, Pimpinan KPK juga berharap bahwa ketiga pejabat tersebut dapat melakukan konsolidasi dan menghimpun segala sumber daya yang ada untuk sebesar-besarnya memberikan manfaat bagi lembaga dan negara.
“Dengan iringan doa, semoga saudara dapat berhasil dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Jagalah amanah ini karena semua akan Saudara pertanggungjawabkan kepada Allah SWT, Zat Yang Maha Kuasa,” katanya.
Sebelumnya, Heru Winarko merupakan Staf Khusus Menkopolhukam pada 2015 dan Kapolda Lampung pada 2012. Perwira tinggi Bhayangkara ini juga telah dianugerahi sejumlah tanda jasa, antara lain Satya Lencana Kesetiaan VIII, Satya Lencana Kesetiaan XVI, Satya Lencana Kesetiaan XXIV, Satya Lencana Dwidja Sistha, Satya Lencana Karya Bhakti, Satya Lencana Ksatria Tamtama dan Bintang Bhayangkara Nararya.
Sementara Pahala Nainggolan, sebelumnya pernah menjadi auditor pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sejak 1986, kemudian mengundurkan diri pada 1995 dan bekerja pada perusahaan multinasional hingga 1999. Sejauh ini, ia telah menerbitkan lima penelitian tentang pasar modal, 8 buku tentang lembaga nonprofit dan 48 artikel popular tentang perpajakan, reformasi birokrasi, desentralisasi pengelolaan pendidikan dan konservasi laut.
Sedangkan Ranu Mihardja, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Penuntutan KPK. Karirnya pada korps Adhyaksa sebelumnya, pernah menjabat sebagai Asisten Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Kepala Kejaksaan Negeri Semarang dan Kepala Kejaksaan Negeri Bale Bandung. (Red/KPK)
Baca juga wartaekspres.com

Kamis, 20 November 2014

BBM Naik Rakyat di Depok Menjerit



Depok – WARA,
Pasca kenaikan harga BBM ternyata sangat meresahkan beberapa pedagang kecil yang berada dikawasan Jalan Margonda. Para pedagang ini juga mengeluhkan belum naiknya harga BBM sudah menaikkan beberapa bahan pokok seperti harga cabai apalagi sudak naik. Hal ini dikemukakan salah satu pedagang Sriatun ketika ditemui Selasa (18/11/14).
 
Dirinya mengungkapkan kenaikan harga BBM ini semata-mata hanya kepentingan politik yang sangat berdampak terhadap rakyat kecil seperti dirinya. Ini harus dipikirkan secara matang-matang.

“Menurut saya kenaikan BBM ini hanya kepentingan Politik sesaat. Tapi dampaknya bisa membuat resah warga yang kurang mampu seperti saya ini. Oleh karena itu harus dipikirkan lagi mengenai dampaknya,” tuturnya kepada wartawan. 

Selain itu program Kartu Indonesia Sehat bukan solusi terbaik sebagai ganti rugi terhadap kebijakan kenaikan BBM. Hal ini hanya sebuah kebijakan yang sama seperti sebelumnya yang berbentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Terkesan juga sebuah upaya menghilangkan perhatian kepada naiknya BBM ini.

“Kartu Indonesia Sehat ini hanya program yang sama sebagai kompensasi seperti zaman sebelumnya yang bernama BLT. Ini bukan solusi malah menjadi pekerjaan baru. Seperti BLT yang jatuhnya tidak tepat sasaran,” tambahnya.

“Seharusnya pemerintah harus memikirkan solusi yang terbaik seperti bagaimana caranya harga bahan pokok tidak melonjak. Bukan mengeluarkan kartu yang kemungkinan tidak tepat sasaran. Saya berharap kenaikan ini dikaji kembali agar tidak membebankan masyarakat kecil seperti kami,” pungkasnya. (Dpk)

Sempat Hilang, Ratu Kecantikan Honduras Ternyata Dibunuh




Tegucigalpa - Warnus - Kekasih adik ratu kecantikan Honduras akhirnya mengaku telah membunuh Maria Jose Alvarado dan adiknya Sofia Trinidad yang hilang sepekan lalu.

Sang ratu kecantikan hilang beberapa hari menjelang keberangkatannya menuju London untuk tampil dalam ajang Miss World 2014.

Kepolisian Honduras mengatakan, Plutarco Ruiz, kekasih Sofia, cemburu ketika melihat Sofia berdansa dengan pria lain di pesta ulang tahunnya pada 13 November lalu.

Kepala Kepolisian Honduras Jenderal Ramon Sabillon mengatakan, Sofia dan Ruiz kemudian bertengkar hebat sebelum akhirnya menembak Sofia dan Maria Jose.

Ruiz kemudian membawa jasad kedua perempuan itu ke tepi sebuah sungai di kawasan pegunungan di wilayah Santa Barbara, hanya beberapa kilometer dari spa La Aguagua tempat pesta ulang tahun berlangsung.

Ibu kedua gadis itu, Teresa Munoz, kepada stasiun televisi Televicentro mengatakan, dia menerima telepon dari Ruiz pada pagi hari setelah kedua putrinya itu tidak pulang ke rumah.

Lewat pembicaraan telepon itu, Ruiz mengatakan, Maria Jose dan Sofia meninggalkan pesta menggunakan sebuah mobil bersama beberapa orang pria. Pria kedua, Aris Maldonado, juga ditahan sebagai tersangka, sementara tersangka lain masih dalam pengejaran.

Honduras  secara statistik dianggap sebagai negara paling berbahaya di dunia, berdasarkan laporan PBB yang dirilis April lalu.

Negara Amerika Tengah berpenduduk 8 juta orang itu memiliki rata-rata kasus pembunuhan 90,4 per 100.000 orang. Di posisi kedua adalah Venezuela dengan jumlah kasus pembunuhan sebanyak 53.7 per 100.000 orang penduduk. (SRIPOKU)

Rabu, 19 November 2014

Makin Malam Makin Mencekam, Warga Sekitar Mulai Cemas Keselamatannya

Batam - WN,Situasi kawasan Mako Brimob masih terus mencekam. Suara tembakan hingga Rabu (19/11/2014) malam ini belum juga berhenti.

Warga yang tinggal di sekitar Mako Brimob Polda Kepri dan Markas Yonif 134 Tuah Sakti dimana jarak keduanya tidak begitu jauh, semakin khawatir.

Baik dewasa maupun anak-anak saat ini sedang duduk dan berkumpul di lahan kosong bersebelahan dengan pasar Buana, Tembesi, yang tidak jauh dari Mako Brimob.

“Kita takut mereka saling tembak. Kita ingin mereka aman. Mereka yang kita harap jaga kita malah buat kacau,” ujar warga kepada wartawan Brimob.

Sementara itu, lampu di Mako Brimob dalam keadaan mati dan suasananya gelap gulita. Beberapa anggota terlihat masih terus berjaga dari pintu masuk dan halaman.

Bentrokan antara Brimob dan Yonif 134/TS menyedot perhatian warga, Rabu (19/11/2014) malam.
Warga yang berjubelan ingin menyaksikan situasi di Mako Brimob sudah mulai bergeser ke barat hingga dekat dengan jalan simpang.

Kendaraan sepeda motor dan mobil yang hendak melintas disuruh balik haluan oleh Anggota POM TNI AD.

Ada warga memilih duduk di warung. Namun saat mendengar bunyi tembakan, mereka bangun dan kabur. Saat ini bunyi tembakan semakin menyebar melewati lapas.

Warga yang rumahnya berdekatan dengan wilayah lapas dan Mako disuruh aparat untuk bergeser dan meninggalkan rumah.
Di lokasi, tiga tembakan terjadi lagi dan semakin melebar. (TRIBUNNEWS.COM)

Ahok: Tuhan Saja Masih Ditolak Orang!

Gubernur DKI Jakarta yang baru dilantik Basuki Tjahaja Purnama (kiri) bersalaman dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (tengah) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Jakarta - WN,
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak ingin menghabiskan energi dan waktunya menanggapi aksi penolakan dari sejumlah elemen masyarakat khususnya dari ormas Front Pembela Islam (FPI) yang marak belakangan ini.

“Hanya segelintir yang menolak. Satu rumah ibadah aja enggak penuh kok. Tuhan aja masih ditolak orang. Kalau Tuhan enggak ditolak orang, surga enggak cukup kapasitasnya kali.

Makanya, dibagi-bagi, ada yang ke surga ada yang ke neraka,” kata Ahok, usai dilantik jadi gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Sejalan dengan semangat yang ditelurkan Jokowi dan kabinet kerjanya, Ahok pun ingin lebih fokus pada kerja, kerja dan kerja yang terbaik buat rakyat jakarta.

“Bener-benar, kalau kita kerja itu enak,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu kepada wartawan.
Ahok pun tidak mempermasalahkan ke tidak-hadiran seorang pun anggota DPRD DKI Jakarta dari partai-partai yang tergabung dalam koalisi merah putih (KMP) di acara pelantikannya. “Enggak apa-apa,” celetuk Ahok.

Kata Ahok setelah dia dilantik seperti ada keajaiban dunia.
“Saya tadi bicara ke pak Presiden Jokowi. Ini kayak keajaiban dunia,” kata Ahok
Kenapa menjadi keajaiban dunia? Pasalnya, dua tahun yang lalu Ahok dan Jokowi bersanding bersama dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Namun, kini berbeda. Jokowi lah yang melantik Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Dua tahun kita dilantik bersama. Sekarang malah bapak Jokowi yang lantik,” ujarnya.

Ahok Ngaku Tidak Gugup Saat Dilantik oleh Jokowi
Basuki Tjahaja Purnama sempat lupa dengan kata-kata terakhir yang harus diucapkannya saat diambil sumpah jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Rabu (19/11/2014).

Saat pengambilan sumpah itu sempat terdengar oleh Ahok mengucapkan kata semoga lalu terhenti sejenak. Akan tetapi  presiden Jokowi yang melantiknya langsung menuntunnya dengan kata-kata “Semoga Tuhan Menolong Saya”.

“Pak Jokowi bantuin saya, saya harusnya mengucapkan sendiri,” ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
Kata Ahok, ia lupa apa kata-kata yang harus diucapkannya saat pengucapan sumpah itu.

“Saya tidak ingat, apakah mohon Tuhan tolong saya atau semoga Tuhan menolong saya,” ungkapnya.
Dirinya mengaku tidak tegang dalam pelantikan tersebut. Namun dirinya sempat berpikir ketika akan mengatakan kata-kata terakhir yang harus diucapkan saat pengambilan sumpah jabatan.
“(Kelihatan gugup itu) karena saya mikir,” ungkapnya. (TRIBUNNEWS)

Susunan Redaksi

Penasehat :
TA. Kusumo
Pemimpin Umum :
AP. PurwantoPemimpin Redaksi :
Arwan Zaini
Pemimpin Perusahaan :
Eva Kusumadewi
Sekretariat Redaksi :
Jl. Raya Tanjung Barat No. 35, Gang Langgar I, RT.011/08, Pejaten Timur,
Pasar Minggu - Jakarta 12510

Terkait :
www.republiknews.com
www.tabloidiman.com
http://wartanusantara74.blogspot.com
http://tabloidaspirasirakyat.blogspot.com

Ahok 'You Will Never Walk Alone'

Jakarta - WN,
Jelang pelantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta sekelompok massa yang menamakan diri Komite Penyelamat Konstitusi menggelar aksi damai. Aksi ini diadakan di depan Istana Negara, Medan Merdeka Utara, Rabu (19/11/2014).

Dalam orasinya massa terus menyanyikan yel-yel sebagai bentuk dukungan kepada Ahok. Mereka terus menyanyikan lagu "You Will Never Walk Alone" sebagai lagu penyemangat untuk Ahok.

"Jangan biarkan Ahok sendiri,"ujar orator.

"Ahok, Ahok, You Will Never Walk Alone,"jawab massa.

Menurut Koordinator aksi Komite Penyelamat Konstitusi Rubi mengatakan, Ahok harus dikawal dan dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia berpedapat, Ahok harus dikawal untuk mewujudkan Jakarta baru dalam dua tahun mendatang.

"Kita harus mendukung agar 9 progam Jakarta baru bisa terwujud,"kata Rubi.

Ia menilai Ahok layak menjadi Gubernur DKI Jakarta karena sesuai dengan konstitusi. Rubi menambahkan, jika ada pihak-pihak yang menolak Ahok menjadi gubernur hal tersebut bagian dari demokrasi di Indonesia.

Lulung dan Taufik Tidak Hadir
Koalisi Merah Putih DPRD DKI Jakarta menyatakan tidak akan hadir dalam pelantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung menyatakan dirinya tidak akan menghadiri pelantikan di Istana Negara itu.

"Saya tidak akan hadir, kerena masih multi tafsir," ujar Haji Lulung di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/11/2014).

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga Politisi Gerindra M. Taufik. "Insya Allah kami tidak akan hadir," kata Taufik.

Diketahui, pukul 14.00 WIB siang ini Presiden Jokowi akan melantik Ahok menjadi Gubernur DKI di Istana Merdeka. Didampingi istrinya Veronica Tan beserta tiga anaknya dan keluarga pria yang akrab disapa Ahok tersebut meninggalkan Balai Kota untuk dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta sekitar pukul 12.40 WIB.

Dalam pelantikan tersebut Ahok akan mengenakan Pakaian Dinas Upacara (PDU) di mana kemeja putih dipadu dasi hitam polos, kemudian dilapis jas putih. Begitu juga celananya berwarna putih dan sepatunya pun berwarna putih. (TRIBUNNEWS.COM)